Rabu, 12 November 2008

merkurius & venus



Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.

Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius),

Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.


Salju” Besi dan Medan Magnet Merkurius

Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa jauh di bawah permukaan planet Merkurius, “salju” besi membentuk dan kemudian jatuh ke pusat planet tersebut, mirip seperti hujan salju yang terbentuk di atmosfer Bumi dan jatuh ke tanah.

Pergerakan salju besi ini bertanggung jawab terhadap medan magnet misterius di Merkurius, demikian seperti dijelaskan para peneliti dari University of Illinoiss dan Case Western Reserve University. Dalam paper yang diterbitkan April lalu di jurnal Geophysical Research Letters, para ilmuwan menjelaskan hasil pengukuran laboratorium dan permodelan yang meniru kondisi yang diyakini berlangsung pada inti Merkurius.

“Inti Merkurius yang bersalju membuka skenario baru dimana peristiwa konveksi dapat memicu dan menghasilkan medan magnet global,” demikian dijelaskan geolog dari University of Illinoiss, Prof. Jie (jackie) Li. “Penemuan kami memiliki implikasi langsung pada pemahaman terhadap sifat dan evolusi inti Merkurius dan hal serupa pada planet dan bulan lainnya.”

Merkurius, planet terdalam di tata surya, adalah satu-satunya planet terestrial selain Bumi yang memiliki medan magnet global. Ditemukan pada 1970 oleh wahana NASA, Mariner 10, medan magnet global Merkurius 100 kali lebih lemah daripada Bumi. Sebagian besar permodelan yang ada masih belum dapat menjelaskan medan magnet selemah itu.

Tersusun sebagian besarnya oleh besi, inti Merkurius juga diduga mengandung sulfur (belerang), yang memiliki titik leleh lebih rendah dari besi dan memiliki peranan penting dalam membentuk medan magnet planet tersebut.

“Pengukuran terakhir oleh radar di Bumi terhadap gerak rotasi Merkurius mengungkap adanya sedikit goncangan pada gerak planet tersebut yang menunjukkan bahwa sebagian inti planet berada dalam bentuk cair,” jelas Bin Chen, mahasiswa pascasarjana University of Illinoiss, penulis utama paper tersebut. “Namun karena ketiadaan data seismologis dari planet tersebut, kami hanya mengetahui sedikit mengenai permukaannya.”

Untuk lebih memahami sifat-sifat fisik inti Merkurius, para peneliti memanfaatkan perangkat multi-landasan untuk mempelajari perilaku lelehan dari campuran besi-sulfur pada tekanan dan suhu tinggi.

Pada setiap eksperimen, sampel besi-sulfur dipadatkan pada tekanan tertentu dan dipanaskan pada suhu tertentu pula. Sampel tersebut kemudian didinginkan, dibagi menjadi dua, dan dianalisis masing-masing dengan pindaian (scanning) mikroskop elektron dan perangkat electron probe microanalyzer.

“Pendinginan yang sangat cepat mengawetkan tekstur sampel, yang mengungkap pemisahan antara fase padat dan cair serta kandungan sulfur pada tiap fase,” jelas Chen. “Berdasarkan hasil eksperimen ini, kita dapat menyimpulkan apa yang terjadi di inti Merkurius.”

Inti Merkurius nampaknya mencurahkan hujan salju besi pada dua zona yang terpisah, demikian dilaporkan para peneliti. Ini adalah kondisi yang unik diantara planet maupun bulan terestrial di tata surya.

“Penemuan kami menyediakan konteks baru terhadap bagaimana data observasi dari wahana MESSENGER milik NASA akan diposisikan di masa depan,” terang Li. “Sekarang kami dapat mengaitkan kondisi fisik planet terdalam (tata surya) kita dengan formasi dan evolusi planet-planet terestrial pada umumnya.” (www.news.uiuc.edu)

Di Merkurius, Sehari Sama Dengan Setahun

Summary rating: 3 stars (8 Tinjauan)
Kunjungan : 454
kata : 300

oleh : maydee

Diterbitkan di: Februari 18, 2008
Bertahun- tahun kita yakini, satu tahun terdiri atas 12 bulan, satu bulan 28 sampai 31 hari, satu hari 24 jam, satu jam 60 menit dan satu menit 60 detik. Tapi patokan itu ternyata tidak universal…!

Einstein pernah mengatakan, waktu hanyalah pengertian manusia terhadap perpindahan-perpindahan simbolik dari “tempat”. Waktu yang kita gambarkan sebagai jam, hari, bulan dan tahun itu tak lebih hanyalah istilah-istilah yang melukiskan peredaran Bumi di sekitar sumbunya dan peredarannya mengelilingi Matahari.
Satu tahun adalah satu kali perputaran penuh Bumi mengedari Matahari. Satu bulan adalah satu kali perputaran Bulan mengelilingi Bumi. Satu hari adalah satu kali perputaran penuh Bumi mengitari dirinya sendiri.
Atau, kalau ingin dinyatakan dalam bentuk lain, satu jam adalah peredaran Bumi mengitari sumbunya 15 derajat. Satu hari adalah peredaran penuh 360 derajat. Dan satu tahun adalah putaran 360 derajat Bumi mengelilingi Matahari.
Arloji yang kita pakai di pergelangan tangan kita pun adalah gambaran dari perpindahan tempat (perpindahan jarum dari angka ke angka di atas plat arloji). Jam-jam yang dipergunakan di permukaan Bumi ini diakurkan dengan peredaran sistem matahari.
Tapi, sistem ini bukan satu-satunya sistem yang berlaku mutlak di jagad raya. Jelas tak mungkin kita memaksa “makhluk” angkasa lain tunduk terhadap undang-undang “definisi” sistem waktu kita. Kita tak mungkin menganggap jumlah satuan yang kita ukur sebagai jumlah satuan yang mutlak.
Di Merkurius, misalnya, definisi “waktu” buat mereka beda. Planet ini mengelilingi sumbunya 88 hari. Pada saat yang bersamaan ia pun mengelilingi Matahari 88 hari juga. Jadi, kalau kita paksakan juga definisi kita, maka boleh dibilang sehari di Merkurius itu sama dengan setahun! Ya, kan?
Makanya jangan heran, sistem waktu dalam “maksud” Tuhan pun berbeda. Banyak ayat Al-Qur’an mengisyaratkan saat datangnya kiamat itu pendek waktunya. Juga, janji-janji kemenangan Islam. Cuma, ya itu tadi, tunggu saja “tanggal mainnya”. Sistem waktu kita memang beda, kok.



VENUS

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.

Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.

Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.


Perjalanan Evolusi Venus

By ivie • Apr 3rd, 2008 at 6:57 pm • Category: Planet
Kredit Gambar : ESA/ MPS/DLR/IDA.
Kredit Gambar : ESA/ MPS/DLR/IDA.
Venus sudah lama dikenal sebagai saudara kembar Bumi. Empat setengah milyar tahun yang lalu, keduanya terbentuk dengan radius, massa, kerapatan, bahkan komposisi kimia yang nyaris sama. Tapi, meskipun kembar dalam banyak hal, tetap saja ada perbedaannya. Venus dan Bumi memiliki iklim yang sangat berbeda satu sama lain.

Analisis data European Venus Express menunjukkan penyebab-penyebab mengapa iklim kedua planet kembar ini sangat berbeda. Pada tahap awal pembentukan tata Surya, Venus sepertinya mengalami evolusi dengan cepat dibanding Bumi.

Data dari Venus Express memang mendukung teori jika saudara kembar Bumi ini pernah memiliki air yang menyelimuti permukaan dalam volume yang signifikan. Tapi, tampaknya lautan ini hilang dalam skala waktu geologi yang sangat singkat. Sebagai akibat dari kehilangan air, evolusi geologi permukaan Venus menjadi lebih lambat karena ia tidak dapat membentuk plat tektonik seperti di Bumi. Dengan demikian evolusi biologi juga tidak terjadi. Jadi, Venus sebagai Bumi yang lain di Tata Surya dalam hal iklim dan kondisi habitasi, ternyata berevolusi terlalu cepat pada awalnya dan kemudian evolusi itu menjadi terlalu lambat.

Di awal kelahiran mereka, Bumi dan Venus memang banyak memiliki kesamaan. Namun dalam perkembangannya, Venus ternyata mengalami kehilangan air yang cukup besar, sedangkan Bumi justru kelihalangan sejumlah besar karbondioksida. Di Bumi, CO2 terkunci dalam mineral pada kerak bumi, di lautan, dan unsur-unsur di dalam tumbuhan. Lepasnya sebagian karbondioksida ke atmosfer inilah yang sekarang kita kenal sebagai pemanasan global, dan menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim. Di Venus, sebagian besar CO2 masih berada di atmosfer dan temperatur permukaannya sangat panas, mencapai 450 derajat Celsius. Bayangkan, jika kita ada di permukaan Venus, mungkin kita sudah gosong. Akibat dari banyaknya CO2 di atmosfer, evolusi geologi maupun biologi jadi terhenti. Kondisinya terlalu panas untuk bisa terbentuk kehidupan.

Yang menarik, fisis kedua planet ini ternyata sama, dan Venus Express menempatkan perilaku iklim kedua planet dalam kerangka umum yang bisa kita pahami. Saat ini, pekerjaan Venus Express masih belum berakhir, ia baru akan pensiun setelah bulan Mei 2009. Dan pekerjaan lanjutannya akan dilakukan bekerjasama dengan Jepang, melalui pesawat ruang angkasa Venus Climate Orbitter yang akan tiba di Venus bulan Desember 2010.

Sumber : Royal Astronomical Society

Duet Venus dan Jupiter 1 Februari Dini Hari

By ivie • Jan 30th, 2008 at 10:05 am • Category: Observasi
Venus dan Jupiter terlihat berpadu dengan Matahari terbit di ufuk timur. kredit gambar : Stellarium
Venus dan Jupiter terlihat berpadu dengan Matahari terbit di ufuk timur. kredit gambar : Stellarium
Apa yang Anda lakukan saat Matahari belum terbit? Masih di ranjangkah? Atau tengah bersiap-siap untuk memulai kegiatan hari itu? Tanggal 1 Februari, mulai pukul 3.40 WIB, di ufuk timur akan tampak Venus, si bintang fajar dan Jupiter, yang terbit bersama-sama. Hingga matahari terbit, Anda masih berkesempatan untuk menikmati keindahan sepasang planet yang sedang terlihat bersama-sama di kepala Sagitarius pada medan pandang yang sama, dengan binokuler atau teleskopAnda. Bahkan, jika tidak memiliki teleskop, duet maut kedua planet ini masih akan dapat tertangkap oleh mata Anda. Venus dan Jupiter akan terlihat dekat dengan rasi Sagitarius.
Perpaduan Venus dan Jupiter di rasi Sagitarius yang sedang memanah Scorpio. Di rasi Scorpio tampak Bulan dan Antares  juga bersinar terang. kredit gambar : Stellarium
Perpaduan Venus dan Jupiter di rasi Sagitarius yang sedang memanah Scorpio. Di rasi Scorpio tampak Bulan dan Antares juga bersinar terang. kredit gambar : Stellarium
Tapi, Venus dan Jupiter bukan satu-satunya pasangan yang terlihat bersinar sebelum Matahari terbit. Sedikit lebih jauh, akan terlihat Bulan dan Antares di rasi Scorpius yang juga indah untuk dinikmati. Keduanya akan berada terpisah, namun kecerlangan si raksasa merah dan Bulan masih akan dapat ditangkap oleh mata. Antares merupakan bintang paling terang yang ada di rasi Scorpio. Pagi itu, akan terlihat duet dua planet di dekat kepala Sagitarius yang memanah Bulan dan juga Antares di rasi kalajengking tersebut.

Nah, sekarang di mana kita dapat mencari objek-objek tersebut? Arahkan pandangan Anda ke garis ekliptika, sebuah garis imajiner yang menjadi garis lintasan Matahari, Bulan dan planet di langit. Fenomena dekatnya Jupiter dan Venus tidak hanya terjadi pada tanggal 1 Februari 2008. Dalam beberapa hari ini, setiap pagi, kita juga bisa melihat keduanya berada dalam posisi berdekatan. Namun, kalau dirunut mulai pagi ini (30 Januari 2008) sampai dengan tanggal 1 Feb, Jupiter akan tampak perlahan-lahan merayap naik dan melintasi Venus.

Pada tanggal 1 dan 2 Feb, keduanya akan tampak berada sangat dekat, bahkan seakan membentuk noktah besar. Pada tanggal 3 Februari, Jupiter terlihat meninggalkan Venus sedangkan Bulan akan terlihat membentuk satu garis lurus dengan kedua planet. Dan di tanggal 4 Februari 2008 dini hari, Venus, Jupiter dan Bulan akan terlihat membentuk segitiga di angkasa.

Venus, Jupiter dan Bulan yang tampak membentuk garis lurus pada tanggal 2 dini hari. kredit gambar : Stellarium
Venus, Jupiter dan Bulan yang tampak membentuk garis lurus pada tanggal 2 dini hari. kredit gambar : Stellarium
Venus, Jupiter dan Bulan yang tampak membentuk segitiga pada tanggal 4 Februari dini hari. kredit gambar : Stellarium
Venus, Jupiter dan Bulan yang tampak membentuk segitiga pada tanggal 4 Februari dini hari. kredit gambar : Stellarium

Jangan sampai ketinggalan untuk mengabadikan moment tersebut. Sediakan kamera Anda, dan selamat menikmati indahnya langit di pagi hari.

Untuk melihat pergerakan dan posisi kedua planet, bisa dilihat di www.langitselatan.com/skymap/. Namun untuk itu browser Anda harus mendukung java.




MERKURIUS





Venus
Merkurius Karakteristik edaran (Epoch J2000) Sumbu Semi-mayor 57.909.068 km
(0,38709821 AU) 'Keliling edaran ??? Tm
( ??? AU) Eksentrisitas edaran 0,205 30294 Perihelion 46.001.210 km
(0,30749909 AU) Aphelion 69.816.927 km
(0.46669733) Periode Sinodik 115.88 kecepatan edaran rata-rata 47,87 km/s Inklinasi 7.005015818°
(3,38° terhadap katulistiwa matahari) Lintang dari noktah naik 348,739 36° Argumen periapsis 114,207 83° Satelit alami Tidak ada Ciri-ciri fisik Rata-rata Jari-jari 2439,7 ± 1 km (0,3829 Bumi) Kepepatan <0.0006>Luas permukaan 7.48×107 km2 (0.108 Bumi) Volume 6,083×1010 [[km3]] (0,054 Bumi) Massa 5,9736×1024 kg Kepadatan 5,427 g/cm³ Gravitasi permukaan katulistiwa 3,7 m/s²
(0,38 gee) Kecepatan Lepas 4,25 km/s Hari sideris 58 hari 15,5 jam Kecepatan Putar 10,892 km/h = 465,11 m/s
(di katulistiwa) Kemiringan Sumbu 0,01° Kenaikan kanan
dari kutub utara
281,01° (18 j 44 men 2 s) Deklinasi 61,45° Albedo 0.119 suhu Permukaan
- min
- rata-rata
- maks
??? K
???
??? K Kandungan udara

Tidak ada komentar: